Minimarket Alfamidi Jalan Letjen Sutopo Perumahan BSD Berjarak 300 Meter Dari Kantor Polisi Di Rampok
Dalam kurun waktu tiga hari, dua aksi perampokan terhadap minimarket terjadi di wilayah Serpong. Setelah sebelumnya kawanan perampok beraksi di minimarket Indomart, kali ini kawanan perampok bersentaja api kembali merampok minimarket Alfamidi, di Jalan Letjen Sutopo, Perumahan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Ironisnya, aksi perampokan berlangsung di minimarket yang lokasinya hanya berjarak 300 meter dari Polsek Serpong.
Kawanan perampok yang berjumlah 4 orang tersebut berhasil menggasak uang sebesar Rp 33 juta dan sebuah TV LCD 22 inc. Sebelum menggasak uang dari dalam brangkas, kawanan pelaku mengikat empat karyawannya dengan menggunakan tali sepatu. Puas menggasak uang di dalam brangkas, kawanan pelaku langsung kabur menggunakan Xenia silver.
Informasi yang diperoleh, peristiwa perampokan tersebut terjadi pada Minggu (6/5) sekitar pukul 05.15, saat itu Andri Susilo, 25, dan Bowo Marnugroho,23, karyawan, tengah membereskan barang di dalam rak tak jauh dari mesin kasir. Tak berselang lama, datang tiga orang mengenakan topi dan masker penutup wajah kedalam minimarket tersebut. Salah satu pelaku kemudian menodongkan senjata api ke wajah Andri Susilo. Sedangkan pelaku lainnya membawa senjata tajam.
Dibawah ancaman senjata api, pelaku kemudian mengikat Andri dengan menggunakan tali sepatu. Karyawan warga Pademangan, Jakarta Utara itu kemudian diletakan di bawah tangga oleh pelaku. Sementara itu, Bowo diminta menunjukan letak brangkas dilantai dua. Dibawah ancaman senjata tajam, karyawan Alfamidi asal Yogyakarta itu kemudian disuruh membukan brangkas berisi uang Rp 33 juta. Tak puas menggasak isi brangkas, pelaku juga membawa kabur sebuah TV LCD 22 inc.
Mendengar suara orang berteriak, dua karyawan lain yang sedang beristirahat itu kemudian berusaha menghubungi polisi. Namun usaha tersebut sia-sia, lantaran kawanan perampok langsung kabur menggunakan mobil Xenia Silver. Kepada polisi, kedua karyawan mengatakan cirri-ciri ketiga pelaku menggunakan topi dan masker penutup wajah. Sedangkan satu pelaku lainnya menunggu di dalam mobil. Ketika sedang beraksi, salah satu pelaku menutup rolling dor, sehingga jika Nampak dari luar, minimarket tersebut terlihat sedang tutup.
Hingga kini, pasca perampokan yang terjadi, Minimarket Alfamidi sudah kembali membuka tokonya. Namun ketika hendak dikonfirmasi terkait peristiwa perampokan tersebut, karyawan Alfamarket 24 jam tersebut enggan member keterangan. “Maaf mas, kami diminta oleh polisi untuk tidak memberikan keterangan kepada wartawan. Silahkan Tanya saja ke Polsek Serpong,” ungkap Fuji Sulistiono, salah satu karyawan.
Kapolsek Serpong, Kompol Nico A. Setiawan tidak bisa dimintai keterangannya. Ketika Poskota menghubungi nomor handphone dalam keadaan aktif namun tidak diangkat. Sementara itu, Kapolres Kota Tangerang, Kombes Bambang Priyo Anggodo mengaku belum menerima laporan peristiwa perampokan Alfamidi di Serpong, Tangerang Selatan. “Saya belum menerima laporan dari kapolsek. Silahkan Tanya langsung kapolsek saja,” ungkap Bambang ketika dihubungi Pos Kota.
Dalam catatan Pos Kota, pada dua hari sebelumnya, kawanan perampok bersenjata api merampok sebuah minimarket Indomart yang beralamat di Jalan Serpong, No 28A/B, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Jumat (4/5) lalu. Uang sebesar Rp 10 juta dan puluhan dus susu dan rook dibawa kabur pelaku
Ironisnya, aksi perampokan berlangsung di minimarket yang lokasinya hanya berjarak 300 meter dari Polsek Serpong.
Kawanan perampok yang berjumlah 4 orang tersebut berhasil menggasak uang sebesar Rp 33 juta dan sebuah TV LCD 22 inc. Sebelum menggasak uang dari dalam brangkas, kawanan pelaku mengikat empat karyawannya dengan menggunakan tali sepatu. Puas menggasak uang di dalam brangkas, kawanan pelaku langsung kabur menggunakan Xenia silver.
Informasi yang diperoleh, peristiwa perampokan tersebut terjadi pada Minggu (6/5) sekitar pukul 05.15, saat itu Andri Susilo, 25, dan Bowo Marnugroho,23, karyawan, tengah membereskan barang di dalam rak tak jauh dari mesin kasir. Tak berselang lama, datang tiga orang mengenakan topi dan masker penutup wajah kedalam minimarket tersebut. Salah satu pelaku kemudian menodongkan senjata api ke wajah Andri Susilo. Sedangkan pelaku lainnya membawa senjata tajam.
Dibawah ancaman senjata api, pelaku kemudian mengikat Andri dengan menggunakan tali sepatu. Karyawan warga Pademangan, Jakarta Utara itu kemudian diletakan di bawah tangga oleh pelaku. Sementara itu, Bowo diminta menunjukan letak brangkas dilantai dua. Dibawah ancaman senjata tajam, karyawan Alfamidi asal Yogyakarta itu kemudian disuruh membukan brangkas berisi uang Rp 33 juta. Tak puas menggasak isi brangkas, pelaku juga membawa kabur sebuah TV LCD 22 inc.
Mendengar suara orang berteriak, dua karyawan lain yang sedang beristirahat itu kemudian berusaha menghubungi polisi. Namun usaha tersebut sia-sia, lantaran kawanan perampok langsung kabur menggunakan mobil Xenia Silver. Kepada polisi, kedua karyawan mengatakan cirri-ciri ketiga pelaku menggunakan topi dan masker penutup wajah. Sedangkan satu pelaku lainnya menunggu di dalam mobil. Ketika sedang beraksi, salah satu pelaku menutup rolling dor, sehingga jika Nampak dari luar, minimarket tersebut terlihat sedang tutup.
Hingga kini, pasca perampokan yang terjadi, Minimarket Alfamidi sudah kembali membuka tokonya. Namun ketika hendak dikonfirmasi terkait peristiwa perampokan tersebut, karyawan Alfamarket 24 jam tersebut enggan member keterangan. “Maaf mas, kami diminta oleh polisi untuk tidak memberikan keterangan kepada wartawan. Silahkan Tanya saja ke Polsek Serpong,” ungkap Fuji Sulistiono, salah satu karyawan.
Kapolsek Serpong, Kompol Nico A. Setiawan tidak bisa dimintai keterangannya. Ketika Poskota menghubungi nomor handphone dalam keadaan aktif namun tidak diangkat. Sementara itu, Kapolres Kota Tangerang, Kombes Bambang Priyo Anggodo mengaku belum menerima laporan peristiwa perampokan Alfamidi di Serpong, Tangerang Selatan. “Saya belum menerima laporan dari kapolsek. Silahkan Tanya langsung kapolsek saja,” ungkap Bambang ketika dihubungi Pos Kota.
Dalam catatan Pos Kota, pada dua hari sebelumnya, kawanan perampok bersenjata api merampok sebuah minimarket Indomart yang beralamat di Jalan Serpong, No 28A/B, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Jumat (4/5) lalu. Uang sebesar Rp 10 juta dan puluhan dus susu dan rook dibawa kabur pelaku
Kepolisian Daerah Metro Jaya Tetapkan Iswahyudi Anshar Sebagai Tersangka Yang Todongkan Pistol Jenis Walter Berpeluru Tajam
Kepolisian Daerah Metro Jaya akhirnya menetapkan Iswahyudi Anshar sebagai tersangka dalam kasus penodongan senjata di restoran “Cork&Screw”, Plaza Indonesia. “Yang bersangkutan juga ditahan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kemarin.Iswahyudi dijerat dengan pasal berlapis dalam KUHP, masing-masing tentang perbuatan tidak menyenangkan, mengancam dengan senjata api, dan juga Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. “Ancaman hukumannya sampai 12 tahun penjara,” ujar Rikwanto.
Iswahyudi pada 19 April lalu dipergoki cekcok dengan karyawan restoran Cork&Screw. Iswahyudi berang lantaran dalam tagihan senilai Rp 4,2 juta yang diserahkan kepadanya ada menu-menu yang tidak ia pesan. Dia menodongkan pistolnya ke karyawan tersebut.
Dalam pemeriksaan, Iswahyudi sempat mengaku bahwa yang ditodongkannya adalah pemantik api. ”Tapi, setelah diperiksa pada saksi-saksi di TKP dan terlapor, ada dalam rekaman CCTV. Itu benar-benar pistol jenis Walter berpeluru tajam,” kata Rikwanto.
Iswahyudi ditangkap pada Jumat lalu. Direktur Utama PT Dita Permata Tatasari yang kemudian dijuluki ”Koboi Restoran” itu dibekuk setelah diwawancarai di sebuah stasiun televisi swasta. Dari penggeledahan rumah Iswahyudi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, polisi lalu mendapati 150 butir peluru tajam dan peluru karet. Jumlah itu melampaui batas yang diizinkan–yang maksimal hanya boleh 50 butir. Iswahyudi memang mengantongi izin kepemilikan pistol. ”Tapi jumlah pelurunya sudah melanggar,” kata Rikwanto.
Perkara menodongkan pistol juga pernah diperankan Kepala Urusan Personalia di Markas Besar TNI Angkatan Darat Kapten M. Arlutfi. Kasus yang terjadi pada 30 April lalu di Palmerah, Jakarta Barat, itu masih pada tahap pemeriksaan para saksi.
Saat itu Arlutfi menyalakkan pistolnya dua kali ke udara, lalu menghajar seorang pengendara sepeda motor. Kejadian ini merupakan buntut dari cekcok setelah mobil dinas yang dikendarai Arlutfi diduga diserempet pengendara motor tersebut.
Perilaku Arlutfi itu terekam dalam video berjudul “Koboy Palmerah” serta memicu banyak kecaman di ranah Twitter dan Facebook. ”Kami tetap menggunakan asas praduga tak bersalah, maka dia (Arlutfi) tetap diperkenankan bekerja sembari menunggu selesainya pemeriksaan saksi-saksi,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Pandji Suko Harijudho kemarin.
1 komentar:
ijin bookmark ya..ini berita tentang saya.. terimakasih
Posting Komentar