RSS

Akibat Tebang Pohon

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengancam akan mencopot camat yang menebang pohon karena dinilai tidak mendukung program pemerintah setempat, yakni Hijau Bersih Sehat (HBS).
"Jika hasil pemeriksaan dari BLH (Badan Lingkungan Hidup) memang tidak ada izin dan terbukti pohon yang ditebang itu masih hidup, maka pejabat (camat) tersebut akan dicopot," ungkap Syaharie Jaang
Dia juga menyayangkan jika masih ada pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang belum memahami, apalagi tidak mendukung program tersebut."Kejadian ini juga sekaligus peringatan untuk pejabat lainnya dalam mendukung HBS," katanya. Syaharie Jaang menegaskan, dirinya telah memerintahkan Sekretaris Kota Samarinda H Zulfakar Noor untuk memeriksa camat penebang pohon tersebut.
"Kalau memang tidak ada izin dan pohonnya masih hidup, ya akan dicopot," ucap Syaharie Jaang.
Menindaklanjuti instruksi itu, Zulfakar Noor langsung mengecek dan menggali informasi di kantor kecamatan tersebut.

"Saya langsung melakukan pengecekan ke lapangan, di samping juga nanti menerima laporan dari instansi teknis yang memeriksa. Jadi, tidak hanya menerima laporan dari atas meja, tetapi langsung melihat sendiri kondisi di lapangan sebab ini menyangkut jabatan seseorang," ungkap Zulfakar Noor.
Sekretaris Kota Samarinda itu juga telah memerintahkan BLH serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan Samarinda (DKP Samarinda) untuk melakukan pemeriksaan.
"Saya juga sudah melayangkan surat ke inspektorat daerah untuk melakukan pemeriksaan dan meminta supaya pemeriksaan tidak terlalu lama. Kemudian laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan berita acara pemeriksaan (BAP) agar disampaikan ke Wali Kota cq BKD sebagai bahan tindak lanjut," kata Zulfakar Noor.
Sikap tegas Wali Kota itu menurut Zulfakar Noor akan menjadi peringatan bagi pejabat pemkot lainnya, apa pun jabatannya.

"HBS adalah program Pemkot Samarinda. Jadi ini juga wajib dilaksanakan pejabat. Jika tidak, sama saja tidak mendukung program pemerintah. Tentunya wajar jika wali kota memberikan sanksi," ungkap Zulfakar Noor yang juga menjabat Ketua Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan.
Kepada Sekretaris Kota Samarinda, camat tersebut mengaku menebang pohon yang sudah mati. Keberadaan pohon tersebut, menurut camat tadi, juga dipersoalkan oleh warga karena khawatir akan tumbang dan menimpa rumah mereka.
Camat itu juga mengakui telah menyurati DKP terkait rencana penebangan pohon tersebut, bahkan dalam suatu rapat pernah menyampaikan rencana itu kepada DKP.
Penebangan pohon, kata dia, juga terkait rencana peremajaan di halaman kantornya, termasuk mengganti pohon yang ditebang dengan pohon palem.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar