Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tujuan ekspor Indonesia
kini sudah mulai ada perubahan. India kini menjadi tujuan menarik untuk
ekspor dari Indonesia. Kepala BPS Suryamin menjelaskan negara tujuan
ekspor Indonesia selalu didominasi oleh China, Jepang dan Amerika
Serikat.
"Kini posisi ketiga sudah ditempati oleh India. Berarti
ada tujuan ekspor yang lain dan dianggap potensial," kata Suryamin di
kantornya, Jakarta,Suryamin menegaskan selama
Januari 2013, ekspor Indonesia sebesar 15,38 miliar dollar AS, turun
1,24 persen dibanding Januari 2012 dan turun 0,11 persen dibanding
Desember 2012. Untuk ekspor non migas mengalami kenaikan 2,69 persen
(yoy) menjadi 12,76 miliar dollar AS. Kontribusi negaranya adalah China
1,49 miliar dollar AS (11,65 persen), Jepang 1,4 miliar dollar AS (10,96
persen) dan India 1,32 persen (10,34 persen).
"Ekspor ke India
ini kebanyakan berupa minyak sawit mentah (CPO). India memang potensial
karena penduduknya lebih dari satu miliar jiwa. Semoga nanti pemerintah
bisa mengembangkan ke pasar lainnya agar neraca perdagangan bisa
surplus," tambahnya.
Dari sisi impor masih mengalami kenaikan 6,82
persen (yoy) menjadi 15,55 miliar dollar AS. Sementara dibanding
Desember 2012 mengalami penurunan 0,22 persen. Kontribusi impor ini
adalah berupa impor migas yang naik 9,04 persen menjadi 4,04 miliar
dollar AS.
Sementara non migasnya sudah turun 3,11 persen
dibanding Desember 2012 menjadi 11,51 miliar dollar AS. "Ini karena
kita sudah bisa menyuplai barang non migas sendiri," tambahnya.
Sedangkan negara yang menjadi tujuan impor Indonesia adalah China,
Jepang dan Singapura.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar