Hampir semua makanan mengandung manfaat yang baik bagi tubuh.
Bahkan, ada makanan yang makin meningkat manfaatnya ketika
dikombinasikan dengan bahan makanan lain. Misalnya saja, ada alasan
mengapa sate kambing atau tenderloin steak baik jika ditemani dengan
minuman jus jeruk atau jeruk peras. Anda ingin tahu?
Kopi dan gula
Banyak
yang mengatakan bahwa manfaat kopi akan lebih terasa jika diminum tanpa
gula. Namun menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Human Psychopharmacology: Clinical and Experimental,
jika Anda minum kopi yang ditambahkan gula, area di otak yang dikaitkan
dengan perhatian bekerja lebih efisien ketimbang jika kopi diminum
tanpa gula. Hasilnya, Anda bisa bekerja lebih produktif. Kalau Anda
bukan peminum kopi, coba minum teh hijau dengan tambahan madu.
Ikan dan kunyit
Curcumin
(kurkuma, komponen pada kunyit) dan DHA (asam lemak omega-3 yang
terdapat pada jenis ikan berminyak seperti tuna, salmon, sarden, atau
kembung) mampu melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker, dan mencegah
sel-sel kanker menggandakan diri. Kombinasi dari ikan dan kunyit akan
lebih mampu memperlambat pertumbuhan tumor dan penyebaran tipe sel-sel
kanker payudara ketimbang jika senyawa tersebut berinteraksi dengan
sel-sel kanker secara terpisah, demikian menurut studi dari BMC Center
tahun 2011. Menurut para peneliti, DHA membantu sel-sel untuk
memanfaatkan kurkuma (Lihat resep: Ikan Masak Kunyit, Pepes Ikan Kembung, Pepes Sarden Jamur, Sarden Panggang Sayuran, Tumis Salmon Balut Telur).
Gandum utuh dengan bawang putih atau bawang merah
Menurut
penelitian, menambahkan bawang yang ditumis ke menu yang mengandung
gandum utuh bisa membuat menu ini jadi lebih sehat. Sebab, kombinasi
ini dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dan seng, mineral
yang lebih mudah diserap dari sumber hewani, demikian menurut studi
yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Zat besi membantu menyebarkan oksigen ke sel-sel, sedangkan seng
diperlukan untuk kekebalan tubuh dan menyembuhkan luka. Diperkirakan,
senyawa sulfur pada bawanglah yang membantu proses penyerapan itu.
Kacang-kacangan dan sayuran hijau
Kacang-kacangan
(seperti buncis, kacang merah, kacang polong, atau kacang kedelai)
mengandung zat besi, sedangkan sayuran hijau mengandung vitamin C.
Ketika keduanya dikonsumsi bersamaan, vitamin C pada sayuran hijau
membantu mengubah zat besi pada kacang-kacangan menjadi lebih mudah
diserap oleh tubuh. Kombinasi ini akan sangat efektif ketika Anda
mengonsumsi zat besi yang sulit diserap, yang biasa ditemukan pada
sumber nabati, seperti tahu, bayam, kismis, dan sereal yang diberi
kandungan zat besi. Beberapa sumber vitamin C adalah buah-buahan
sitrus, kol, paprika merah, seledri, dan pepaya.
Tomat dan minyak zaitun
Minyak
zaitun mengandung lemak baik dan antioksidan yang tinggi, yang jika
ditambahkan pada buah-buahan atau sayuran bisa membantu Anda menyerap
beberapa fitonutrisi dengan lebih baik. Jurnal Free Radical Biology and Medicine
mengungkapkan bahwa tomat yang dikonsumsi bersama minyak biji bunga
matahari atau minyak zaitun, kadar likopennya meningkat dalam seminggu.
Likopen adalah senyawa yang memberi warna merah pada tomat, paprika
merah, dan semangka. Senyawa ini diyakini mampu mengurangi risiko
kanker payudara, penyakit jantung, dan paru-paru.
Daging dan vitamin C
Daging
merah, ikan, atau unggas, mengandung zat besi yang dibutuhkan sel-sel
tubuh untuk mengubah energi pada makanan tersebut menjadi molekul
energi yang digunakan oleh sel-sel tubuh. Menurut Pamela Hinton, PhD,
dalam artikelnya di Health & Fitness Journal, sebaiknya
kita memadukan menu daging tersebut dengan makanan yang kaya akan
vitamin C seperti jeruk. Sebab, paduan ini akan meningkatkan jumlah zat
besi yang diserap oleh tubuh. Jadi bila Anda sedang menikmati
tenderloin steak atau sate kambing, pesanlah juga jeruk peras.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar