Mengecap pendidikan di luar negeri tidak membuat mahasiswa Indonesia
yang sedang bersekolah di luar negeri lupa akan Tanah Air-nya. Kegiatan
Misi Kami Peduli 2012 menjadi salah satu bukti Perkumpulan Pelajar
Indonesia di National University of Singapore (PINUS) tetap mengabdi
untuk masyarakat Indonesia.Tahun 2012 Misi Kami Peduli (MKP)
diselenggarakan di Desa Tegal Maja dan Pemenang Timur, Kabupaten Lombok
Utara, Nusa Tenggara Barat, pada 7-14 Desember lalu.
Tujuan utama
MKP 2012 adalah mempermudah pengadaan air bersih untuk kedua desa itu.
Caranya dengan menyumbangkan pipa sepanjang 2,6 kilometer dan 5 km yang
menghubungkan langsung sumber air jernih ke kedua desa.
Bantuan
pipa diterima oleh Wakil Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar. Dia juga
mendorong warga desa untuk memasang pipa sesegera mungkin dalam acara
serah terima yang dihadiri sebagian besar penduduk desa itu. ”Kami sudah
diberi pipa untuk menyalurkan air bersih. Sekarang kami bergotong
royong, saling bantu, memasang dari atas,” katanya.
Ketua MKP 2012 Vanessa Gunawan mengatakan, dengan kegiatan sosial ini diharapkan mahasiswa mempunyai rasa peduli kepada sesama.
”Kami
juga ingin membangun kesadaran di antara mahasiswa Indonesia yang
beruntung bisa mengenyam pendidikan di luar negeri. Diharapkan peserta
MKP memiliki kesadaran sosial yang tinggi dan memanfaatkan ilmu yang
diperolehnya di Singapura untuk membangun bangsa dan membantu sesama,”
ujar Vanessa, mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik dan Jurusan
Administrasi Bisnis National University of Singapore (NUS).
Tim
MKP 2012 yang terjun ke Lombok beranggotakan 24 orang. Namun, bantuan
yang diberikan tak berasal dari mereka saja, tetapi dari semua pelajar
Indonesia di NUS. Sebelum berangkat ke Lombok, tim MKP 2012 mengadakan
serangkaian kegiatan, seperti Hari Olahraga Amal PINUS dan PINUS Games
Night 2012 untuk mengumpulkan dana dari kocek mahasiswa Indonesia yang
kuliah di sejumlah universitas di Singapura.
Hasil pengumpulan
dana dari kegiatan itu mencapai belasan juta rupiah. Jumlah itu masih
ditambah ”pengorbanan” tim MKP 2012 yang mempersiapkan berbagai kegiatan
MKP serta mengumpulkan dana di sela-sela kuliah. Itu adalah bukti
kepedulian mahasiswa Indonesia di NUS terhadap Tanah Air.
Biji jambu mete
Selain
menyumbangkan pipa, tim MKP 2012 juga melakukan rangkaian kegiatan yang
bertujuan meningkatkan niat belajar siswa sekolah dasar dan membantu
pengolahan hasil perkebunan. MKP 2012 juga menjangkau sekolah-sekolah
setempat serta membagikan buku dan alat tulis.
Bantuan tersebut
diberikan kepada 800 anak di Desa Pemenang Timur dan 1.000 anak di Desa
Tegal Maja. Senangnya melihat antusiasme anak-anak setempat, bahkan
sebagian dari mereka langsung berjanji akan belajar lebih giat lagi.
Tim
MKP 2012 juga melakukan kegiatan edukasional yang disesuaikan dengan
usia warga, misalnya pembuatan saringan air dari bahan sederhana untuk
siswa kelas III-IV SD dan eksperimen simulasi gunung berapi untuk kelas
V-VI SD. Kegiatan edukasi tersebut untuk menumbuhkan rasa keingintahuan
dalam diri siswa agar mereka giat belajar untuk meraih cita- cita.
Sementara
tim MKP 2012 yang bertugas di bidang perkebunan mengadakan pelatihan
pengolahan biji jambu mete dengan menggunakan peralatan modern. Di
Lombok, petani biji jambu mete umumnya tak mampu mengolah biji jambu
mete. Mereka terpaksa menjual mentah dengan harga murah kepada
tengkulak.
Ketidakmampuan ini disebabkan petani tak memiliki
akses pengetahuan dan alat untuk mengolah biji jambu mete. Keadaan ini
menimbulkan inisiatif dari tim MKP 2012 untuk menyumbangkan alat
pengupas biji jambu mete dan mengadakan pelatihan tentang cara
pengupasan biji mete yang baik dan benar.
Melalui pelatihan ini,
diharapkan petani bisa mengolah sendiri biji mete hasil tanaman mereka.
Kemampuan tersebut diharapkan membuat petani tidak lagi pasrah diperas
tengkulak. Setelah pelatihan, alat-alat pengolah biji mete dari
mahasiswa disumbangkan kepada petani untuk dipakai bersama.
Semua
kegiatan tersebut tak mungkin dilaksanakan tanpa dana yang mencukupi.
Tergerak oleh keinginan membangun Indonesia ke arah yang lebih baik,
beberapa perusahaan turut membantu mahasiswa guna meningkatkan
kesejahteraan warga Desa Pemenang Timur dan Tegal Maja melalui tim MKP
2012.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar