Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru saja menunjuk seorang pria
berkumis sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, mengantikan
pejabat lama yang juga seorang pria berkumis. Apakah karena pria
berkumis lebih sehat? Belum tentu.
Tidak cuma memberi kesan
jantan dan berwibawa, kumis kumis yang tumbuh di wajah pria dewasa
ternyata juga memiliki manfaat lebih bagi kesehatan. Setdaknya, inilah
yang dibuktikan dalam sebuah penelitian di University of Southern
Queensland.
Menurut penelitian tersebut, adanya kumis tebal di
wajah pria dewasa mengurangi paparan sinar UV (ultraviolet) saat berada
di bawah terik matahari. Makin jarang terpapar sinar tesebut, risiko
terkena kanker kulit otomatis menjadi lebih kecil.
Teori ini
berlaku juga untuk jenis facial hair atau rambut-rambut halus lain di
wajah, termasuk jambang dan berewok. Makin banyak ditumbuhi
rambut-rambut halus di wajahnya, seorang pria akan lebih terlindungi
dari risiko kanker kulit di bagian wajah.
Manfaat lain dari kumis
dan rambut-rambut halus di wajah adalah mengurangi risiko infeksi.
Mengapa demikian? Makin banyak rambut halus diwajah, berarti seorang
pria jarang bercukur dan itu berarti risiko mengalami luka di wajah juga
lebih kecil.
Luka sekecil apapun adalah pintu masuk bagi
kuman-kuman mematikan. Pada masa ketika antibiotik andal belum banyak
ditemukan, banyak orang meninggal gara-gara infeksi setelah bercukur
seperti yang dialami saudara John, laki-laki filsuf kenamaan Henry David
Thoreau pada tahun 1842.
Namun di samping menguntungkan, kumis
juga bisa merugikan. Salah satu penelitian yang mendapat Ig Nobel Prize
alias versi parodi dari Nobel Prize yang sebenarnya pernah mengungkap,
kumis dan jenggot adalah sarang bakteri yang susah dibersihkan.
Bahkan
menurut penelitian itu, bakteri yang ada di kumis dan jenggot bisa
bersembunyi di folikel atau akar rambut sehingga susah dicuci dengan
shampo. Seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (11/1/2013), sedikitnya
ada 3 jenis bakteri berbahaya yang ada di kumis dan jenggot.
"Kumis
tebal yang tidak bersih bisa menyebabkan folliculitis, radang akar
rambut. Bisa bengkak-bengkak, bisul-bisul kalau tidak dibersihkan," kata
Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah
Denpasar saat dihubungi detikHealth.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar