Sebanyak 83 unit bangunan sekolah di di Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten, terendam banjir dengan ketinggian bervariasi, mulai 20
sentimeter hingga 1,5 meter.Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten
Pandeglang Nurhasan di Pandeglang,, menjelaskan,
sekolah yang terendam banjir tersebut tersebar di sembilan kecamatan di
wilayah selatan.
"Dari jumlah tersebut, yang paling banyak
bangunan sekolah dasar (SD) yakni 61 unit, kemudian taman kanak-kanak
(TK) sembilan unit, sekolah menengah pertama (SMP) delapan unit,"
katanya.
Selanjutnya, kata dia, sekolah menengah kejuruan (SMK)
tiga unit, madrasah aliyah (MA) satu unit dan sekolah menengah atas
(SMA) satu unit.
Dari seluruh sekolah yang terendam banjir, kata
dia, yang paling parah terjadi di SMA Sobang yakni di atas satu meter,
sehingga kegiatan belajar mengajar diliburkan.
Menurut dia, banjir
selain merendam bangunan juga sarana dan prasarana yang ada di sekolah,
seperti buku pelajaran dan alat peraga.
"Banyak buku dan alat
peraga terendam karena tidak sempat diselamatkan oleh pihak sekolah,
sebab datangnya banjir pada malam hari," katanya.
Sebagai contoh,
kata dia, buku pelajaran dan alat peraga di SMA Sobang pada siang hari
telah dipindahkan ke atas meja. Saat itu ketinggia air hanya 80
sentimeter.
"Pada malam hari air naik, lebih dari satu meter,
sehingga seluruh buku pelajaran dan alat beraga terendam air. Pihak
sekolah tidak bisa menyelematkannya karena selain hujan deras juga
gelap," ujarnya.
Nurhasan juga menyatakan, tidak membuat kebijakan
untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di wilayah selatan secara
keseluruhan, namun hanya berdasarkan kondisional.
"Kalau sekoleh
yang terendam air 35 sentimer ke atas, maka kami perintahkan agar siswa
belajar di rumah, tapi kalau di bawah itu masih bisa di sekolah, namun
harus tetap waspada," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar